Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gelar Study Tour, SMPN 29 dan SMPN 17 Kota Tangerang Diduga Kangkangi Edaran Kadisdik ?

Senin, 16 Desember 2024 | Desember 16, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-16T13:48:41Z
Gelar Study Tour, SMPN 29 dan SMPN 17 Kota Tangerang Diduga Kangkangi Edaran Kadisdik ?


Faktamagazine- (Tangerang Kota) Kendati mendapat banyak keluhan dari orangtua siswa dua sekolah menengah pertama di kota Tangerang masih saja menggelar kegiatan karya wisata.


Salahsatu orangtua siswa SMPN 29 Kota Tangerang kepada wartawan Kamis (12/12/2024) menuturkan agar putrinya dapat ikut serta dalam kegiatan karya wisata harus merogoh kocek sebesar Rp. 1.800.000 ribu rupiah.


"Atuh kita mau ngga mau pinjam dana dulu dari tetangga, sodara siapa aja dah yang penting anak kita ikutan, akan tetapi kami sebelumnya meminta untuk pengunduran waktu dikarenakan cuaca tidak mendukung tapi walikelas tidak bisa memutuskan," kata Ds (Bukan Nama Sesungguhnya) pada Kamis (12/12/24).


" Saya juga mikirin anak2, cuaca seperti ini, kami merasa khawatir sebagai orang tua, pasti pada kepikirian, kelas 8 udah berangkat, dan besok kelas 9," ujarnya Ds.


S (Bukan Nama Sesungguhnya-Red) juga menambahkan, dirinya sebagai orang tua juga meminta untuk pengubahan waktu lantaran cuaca yang extrim.


" Iya kalau stdy tour di pending aja, soalnya ini cuaca kaya gini, kita orang tua murid sudah kompak semua tetapi tidak di tanggapi," ucapnya.


Namun sangat disayangkan meski adanya permintaan tersebut pihak sekolah tetap saja membandel seakan pihak sekolah memaksakan kegiatan Outing Class/ Study Tour di SMPN 29 Kota Tangerang Tersebut.


Bukan hanya Ds, Su (Bukan Nama Sebenarnya-red) salahsatu orangtua siswa SMPN 17 Kota Tangerang yang juga mengeluhkan kegiatan karya wisata yang digelar sekolah.


Berbeda dengan Ds, Su justru mengkhawatirkan resiko yang mungkin saja terjadi pada pelaksanaan karya wisata tersebut.


"Kalau ngga salah SMPN 4 kecelakaan ditahun lalu, dan belum lama ini juga ramai dipemberitaan ada bus kecelakaan yang mengakibatkan siswa dan guru meninggal dunia. apalagi ditambah seperti saat cuaca kaya gini, kita juga khawatir. anak saya ke Jogja kena 1.750," kata SU, kepada wartawan Pada Senin (16/12/24).


Menanggapi adanya hal tersebut, Hasan Abdullah, Pimpinan Redaksi Tangerangsiber yang juga sebagai Sekertaris Himpunan Wartawan Tangerang (Hiwata) mengatakan, kegiatan Study Tour yang sempat dilarang tersebut sudah seharusnya tidak lagi kembali gelar sehingga resiko - resiko yang mungkin timbul dapat diminimalisir.


"Kepala dinas bukannya sudah memberikan surat edaran melarang kegiatan itu, kenapa diabaikan apa jangan jangan kepala dinas udah ngga punya lagi wibawa dimata anak buahnya ?, " ungkapnya.


Dirinya berharap kegiatan studi tour yang dinilai tidak bermanfaat tidak lagi digelar sehingga tidak menimbulkan keresahan pada orangtua siswa.


"Setau saya surat edaran itu belum dicabut, sepertinya surat edaran dari kepala dinas dikangkangi, macam macan ompong ini kadisdik," tuturnya.


Sayangnya hingga berita ini dilansir kepala bidang pembinaan SMP/MTS Bagio Dulah Komari enggan merespon, beberapa kali wartawan mencoba menghubungi via aplikasi pesan singkatnya, yang bersangkutan tidak menjawab, dan sulit untuk ditemui.


Untuk diketahui, Dinas Pendidikan Kota Tangerang resmi melarang kegiatan study tour bagi semua pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Hal ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 421.3/0452-Pemb.SMP/ tentang pelaksanaan pembelajaran di luar kelas (outing class).


Sumber : Indra

Editor/Penerbit : Redaksi 

×
Berita Terbaru Update